Sunday, November 17, 2019

Mengapa Gerai Indomaret dan Alfamart Selalu Berdampingan?, Nih Penjelasannya


Perusahaan pengelola minimarket Alfamart dan Indomaret sepertinya mengalami perkembangan pesat. Lihat saja di setiap kota besar pasti kedua brand minimarket ini tampak berdiri dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ditambah lagi, kedua merek ini memiliki model visual yang hampir mirip seperti lampu terang benderang dan neon box besar di depannya. Warna brand yang ditampilkan pun selaras.

Pertanyaan umum di masyarakat yang sering terdengar adalah bagaimana bisa mereka mendirikan cabang di lokasi yang hampir berdekatan. Tentu saja membuat konsumen bingung untuk berbelanja mengingat produk yang dijajakan pun sama. Dan ternyata, ada alasannya tersendiri kenapa dua minimarket ini saling berdekatan!

Tak dipungkiri, kedua minimarket ini memiliki pangsa pasar yang sama, yaitu golongan orang-orang yang ingin praktis dalam berbelanja dan sedikit memiliki gengsi. Berbelanja di minimarket lebih bergengsi dibanding warung kelontong pinggir jalan meskipun barang yang dibeli sama. Biarpun harga yang ditawarkan lebih mahal dibanding warung kelontong biasa, konsumen di perkotaan lebih memilih kepraktisannya.

Pernah belanja ke mini market gak, guys? Pasti pernah dong, terutama anak kos yang sering beli sabun atau mi instan di mini market. Indonesia sendiri memiliki mini market terbesar yaitu Indomaret dan Alfamart. Bisa dibilang Indomaret yang lebih pertama berdiri sebelum pesaingnya muncul, yaitu Alfamart.

Kedua mini market ini sendiri sudah seperti pesaing abadinya. Di mana disitu ada Indomaret, pasti di sebelah atau di depannya ada Alfamart. Terkadang terlintas di pikiran kita, kenapa ya kedua mini market ini selalu bersebelahan saat membuka cabang gerai di berbagai tempat?

Supaya gak penasaran lagi, yuk kita lihat lima alasan kenapa gerai Indomaret dan Alfamart selalu berdekatan

Adu Persaingan



Seolah dalam sebuah pertandingan, Indomaret dan Alfamart saling menunjukkan taringnya untuk merebut hati konsumen. Keberadaan kedua mini market yang kerap berdekatan, mengindikasi bahwa persaingan antar keduanya memang cukup ketat.

Alfamart maupun Indomaret tidak mau sama-sama kalah. Dua mini market tersebut tidak keberatan saling bersaing dalam wilayah yang sama untuk menunjukkan eksistensi masing-masing.

Membidik Pasar Yang Lebih Luas



Di mana ada pembeli, maka di situ ada penjual. Hal ini tentu saja tidak dilewatkan oleh Indomaret maupun Alfamart. Membidik pasar yang lebih luas tentu menjadi strategi marketing yang diluncurkan oleh keduanya, walaup pasar yang harus mereka jangkau adalah pasar sama di wilayah yang sama.

Pasar Yang Sangat Besar



Bisnis retail memang menjanjikan pasar yang tidak ada habisnya. Kebutuhan masyarakat akan makanan, minuman, produk kebersihan dan sebagainya memang tidak akan pernah mengalami penyusutan. Bahkan dari waktu ke waktu, kebutuhan tersebut semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup, dan juga naiknya pendapatan masyarakat.

Hal itulah yang menjadikan Indomaret dan Alfamart tidak takut bersaing di tempat yang sama. Karena keduanya sama-sama tahu, bahwa pasar yang mereka bidik adalah pasar yang sangat besar. Kehabisan konsumen tidak akan pernah menjadi kendala yang mereka takuti, karena memang hal tersebut tidak akan terjadi.

Target Penambahan Gerai Yang Marathon



Indomaret sebagai market leader (Pemimpin pangsa pasar) dari bisnis mini market ini telah memiliki lebih dari 3000 gerai, disusul oleh Alfamart sebagai kompetitor utama. Walau telah menjadi ikon dari keberadaan mini market di Indonesia, keduanya tidak henti melebarkan sayap kejayaannya.

Baik Indomaret maupun Alfamart memiliki target penambahan gerai yang tidak tanggung-tanggung. Keduanya seakan melakukan marathon dalam pembukaan gerai, tidak peduli walau gerai baru harus dibuka berdekatan dengan sang pesaing.

Mengusung Keunggulan Yang Berbeda



Sekilas Alfamart dan Indomaret terlihat tidak jauh berbeda, apalagi di mata para konsumen. Keduanya seakan saudara yang memiliki banyak kesamaan. Namun ternyata keduanya mengakui bahwa mereka memiliki keunggulan masing-masing.

Konsep bisnis yang dibawa berbeda, nilai tambah yang ditawarkan pun berbeda. Ada yang mengusung keunggulan dari segi harga yang lebih murah, kapasitas toko yang lebih luas, pelayanan yang lebih ramah, maupun suasana yang lebih nyaman. Semua hal yang ditawarkan antar kedua toko dianggap menjadi nilai lebih yang membedakan dengan pesaingnya.

Entah siapa yang memulai, bahwa minimarket Alfamart dan Indomaret adalah laron bagi keramaian. Dimana ada keramaian maka di situ mereka akan berdiri. Dan anehnya, selalu ada tempat yang bisa dijadikan lahan untuk mendirikan masing-masing cabang. Sepertinya semua itu tak lepas dari campur tangan masyarakatnya yang memang mendukung tumbuh suburnya kedua minimarket ini di suatu wilayah.

Diluar dari strategi marketing tiap minimarket, kita sebagai masyarakat menyumbang izin terbesar dari berkembangnya kedua minimarket ini sehingga tumbuh subur. Akses 24 jam dari minimarket ini memang menguntungkan saat kita dalam keadaan terdesak dan membutuhkan sesuatu, tapi dampak negatifnya tentu saja merusak pasar warung kelontong masyarakat kecil. Dari membeli air mineral di pinggir jalan, karena ada minimarket maka konsumen lebih memilih ruangan terang, sejuk, dengan alunan musik hanya untuk membeli sebotol air mineral dingin. Jadi sebenarnya yang membuat kedua minimarket ini tumbuh subur di tempat yang hampir berdekatan adalah masyarakat sendiri!

0 comments:

Post a Comment