Polisi Diraja Malaysia (PDRM) memastikan penyerangan terhadap suporter Indonesia atas nama Fuad Naji tak ada kaitannya dengan pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2022 yang mempertemukan tuan rumah Malaysia melawan Timnas Indonesia pekan lalu. Mereka menegaskan insiden yang terjadi di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, tersebut adalah kasus perampokan. Hal tersebut dikonfimasi langsung oleh Direktur Departemen Investigasi Kriminal PDRM, Komisaris Polisi Datuk Huzir di Kuala Lumpur, Minggu (24/11).
Kasus yang menimpa Fuad dikategorikan perampokan berdasarkan temuan penyelidikan PDRM
"Kasus ini diklasifikasikan sebagai kasus perampokan berdasarkan Bagian 392/397 dari KUHP. Sejauh ini penyelidikan telah menemukan bahwa korban kehilangan paspor dan sejumlah uang dalam insiden itu," ujar Datuk Huzir dikutip dari Berita Harian.
PDRM mencari keberadaan Fuad untuk dimintai keterangan
"Oleh karena itu, siapa pun yang memiliki informasi tentang masalah ini didesak untuk maju guna membantu penyelidikan polisi. Polisi juga meminta bantuan dari kedutaan Indonesia untuk menemukan korban," katanya.
Menpora tuntut permintaan maaf secara resmi dari Pemerintahan Malaysia
Politisi partai Golkar itu menyebut , tak cukup bagi Pemerintah Negeri Jiran hanya meminta maaf lewat media sosial Twitter. Terlebih, Kemenpora telah melayangkan surat secara resmi kepada Pemerintah Malaysia agar mengusut tuntas peristiwa ini, serta menuntut penyelesaian secara hukum terhadap pelaku penganiayaan dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
0 comments:
Post a Comment